Dalam tiga tahun terakhir, beberapa perusahaan sektor energi telah berhasil melaksanakan penawaran saham perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Untuk sub-sektor penyimpanan dan distribusi minyak dan gas, tercatat PT Humpuss Maritim International Tbk (HUMI), PT GTS International Tbk (GTSI) dan PT Indah Prakarsa Sentosa Tbk (INPS). Selain mereka yang IPO dalam tiga tahun terakhir, sekurangnya ada lima perusahaan terdaftar lain di sub-sektor yang sama. Sedangkan dalam sub-sektor produksi dan penyulingan minyak dan gas, tercatat PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), PT Sugih Energy Tbk (SUGI), PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) dan yang terakhir IPO dalam sub-sektor ini adalah PT Super Energy Tbk (SURE), yang melaksanakan IPO di tahun 2018.
Perusahaan-perusahaan tersebut memilih bertumbuh sebagai perusahaan terdaftar di pasar modal Indonesia, yang banyak mencapai rekor positif di antara pasar modal dalam kawasan Asia Tenggara selama tiga tahun terakhir. Perusahan-perusahaan di sektor energi termasuk dalam indeks IDXENERGY, dimana sektor ini merupakan salah satu sektor yang memiliki tren positif sejak bursa memasuki masa pemulihan COVID-19. IDXENERGY telah bertumbuh dari closing price pada Bulan Januari tahun 2021 sebesar 740,68 menuju 2034,88 pada Bulan Agustus tahun 2023. Hal ini berarti IDXENERGY memiliki Compound Annual Growth Rate (CAGR) melebihi 50%, didukung juga dengan pemulihan aktivitas perekonomian dan commodity boom secara global.
(Tabel pergerakan closing price indeks Bursa Efek Indonesia)
Perusahaan tercatat di pasar modal berarti telah berkomitmen untuk patuh pada peraturan penyelenggara bursa dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), termasuk reflektif pada ekspektasi investor saham. Salah satu bentuk kepatuhan pada regulator yaitu dengan memenuhi kewajiban pelaporan laporan tahunan, termasuk laporan keuangan. Kewajiban ini diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 29/POJK.04 sejak tahun 2016. Salah satu tujuan laporan tahunan yaitu untuk merefleksikan tanggung jawab sosial perusahaan terdaftar dalam aktivitas usaha. Pengawasan dan pengenaan sanksi meliputi pengenaan pelanggaran ketentuan, mulai dari peringatan tertulis hingga pembatalan pendaftaran. Adapun perusahaan-perusahaan terdaftar tersebut disajikan dalam tabel sebagai berikut:
Selain dari sisi kepatuhan, laporan tahunan juga bermanfaat sebagai media komunikasi dan pengelolaan relasi dengan investor. Laporan ini menunjukkan tren dan kondisi dari sektor perusahaan terkait, terutama terkait isu transisi energi. Dalam seminar ASEAN yang diadakan di Jakarta pada tahun 2023, Indonesia menyatakan komitmen dalam transisi energi melalui pengembangan konsep, peta jalan dalam jangka panjang, jalur interkonektivitas listrik regional dan upaya mengatasi kesenjangan antara kebijakan dan realisasi investasi sektor energi terbarukan di Indonesia.
Namun, transisi energi tidak menjadi ancaman sektor minyak dan gas dalam jangka pendek. Berdasarkan OPEC World Oil Outlook 2022, disampaikan bahwa permintaan minyak sebagai bahan bakar primer dan gas akan terus meningkat hingga tahun 2045. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi dunia yang diramalkan akan meningkat hingga dua kali lipat, pertambahan penduduk dunia hingga 1.6 miliar orang pada tahun 2045, tingkat urbanisasi dan pengeluaran masyarakat kelas menengah di negara-negara berkembang. Meskipun industri energi terbarukan diramalkan terus bertumbuh signifikan tiap tahunnya, mencapai 7.1% hingga tahun 2045, tidak dapat menggantikan peran minyak dalam memenuhi kebutuhan energi dunia.
Mendukung tren positif tersebut, SW Indonesia, melalui divisi SW Business Advisory, siap menjadi financial advisor dalam menyukseskan proses IPO Perusahaan, baik untuk sektor energi maupun sektor lainnya. Jasa pre-IPO dan perencanaan restrukturisasi mendukung keputusan stakeholder Perusahaan dalam eksekusi proses IPO.
