World Wildlife Fund mendefinisikan ekonomi berkelanjutan sebagai ekonomi yang tangguh dan mampu memberikan kualitas hidup yang baik bagi semua orang. Ekonomi ini beroperasi dalam batas kemampuan sumber daya planet dan berupaya menjaga pemanasan global tetap dibawah ambang batas kritis 2°C. Konsep ini melampaui ukuran keberhasilan tradisional dengan menekankan kesejahteraan jangka panjang dibandingkan keuntungan jangka pendek.
Teori ekonomi tradisional seringkali memprioritaskan, yang biasanya diukur dengan peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB). Namun, teori ini cenderung mengabaikan kerusakan lingkungan dan ketimpangan sosial yang disebabkan oleh aktivitas ekonomi yang tak terkendali.
Dalam beberapa tahun terakhir, urgensi untuk menangani perubahan iklim semakin tak terbantahkan. Bersamaan dengan itu, harapan terhadap Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) juga meningkat, mendorong timbulnya teori-teori ekonomi baru yang mengadopsi pendekatan secara luas dengan mempertimbangkan keberlanjutan lingkungan, keadilan sosial, dan ketahanan ekonomi jangka panjang.
Ekonomi berkelanjutan berupaya untuk menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dengan pelestarian ekologi dan kesejahteraan sosial. Ekonomi ini mengintegrasikan tiga prinsip utama:
- Keberlanjutan Lingkungan
Ekonomi berkelanjutan berupaya meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan dengan mendorong penggunaan sumber daya terbarukan, mengurangi emisi gas rumah kaca, dan menerapkan praktik yang ramah lingkungan. Konsep ini juga menekankan pentingnya keanekaragaman hayati dan ekosistem sebagai fondasi bagi kemakmuran jangka panjang.
- Keadilan Sosial
Selain menjaga lingkungan, ekonomi berkelanjutan memastikan akses yang adil terhadap sumber daya, peluang, dan manfaat bagi semua lapisan masyarakat. Ekonomi ini mempromosikan hak-hak pekerja, kesetaraan gender, dan pengembangan komunitas untuk menciptakan dunia yang lebih inklusif.
- Ketahanan Ekonomi
Sistem ekonomi harus mampu beradaptasi terhadap perubahan sambil menjaga stabilitas jangka panjang. Ekonomi berkelanjutan mendukung industri yang memprioritaskan inovasi hijau, proses produksi melingkar, serta investasi dalam teknologi yang menyelaraskan keuntungan dengan tujuan lingkungan dan sosial.
Transisi menuju ekonomi berkelanjutan bukan hanya sekedar tuntutan moral, melainkan kebutuhan ekonomi. Dengan menyelaraskan kebijakan dan strategi bisnis dengan tujuan keberlanjutan, kita dapat menghadapi perubahan iklim, mengurangi ketimpangan, dan menciptakan ekonomi yang menguntungkan semua pihak—baik saat ini maupun di masa depan.