Bisnis multinasional tidak lepas dari dukungan perbankan dan logistik yang efisien. Pemahaman tentang layanan perbankan dan logistik terintegrasi menjadi faktor pengubah permainan, yang menentukan pertumbuhan investasi di negara lain. Konferensi Internasional Perusahaan-Perusahaan Tiongkok di Indonesia 2023 (IC3 Indonesia 2023) diselenggarakan oleh SW Indonesia, yang berkolaborasi dengan Bank ICBC Indonesia dan Perkumpulan Pusat Logistik Berikat Indonesia (PPLBI).
Bank ICBC Indonesia diwakili oleh Direktur Liu Hongbo dan PPLBI diwakili oleh Ketua Utami Prasetiawati, sebagai pembicara dalam IC3 Indonesia 2023 yang diselenggarakan pada tanggal 26 Mei 2023 bertempat di Hotel Mandarin Oriental Jakarta. IC3 Indonesia 2023 dihadiri oleh 168 orang perwakilan dari manajemen puncak perusahaan-perusahaan Tiongkok di Indonesia. Direktur Liu Hongbo dan Ketua Utami membagikan pandangan dalam Bahasa Mandarin dan Bahasa Indonesia yang sarat dengan contoh praktis di lapangan.
Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan prospek investasi strategis di dunia. Selain melalui kekayaan sumber daya alam yang dimiliki, Indonesia juga terkenal dengan kondisi perekonomian yang kondusif dan cenderung terus bertumbuh. Hal ini dilihat dari indikator ekonomi seperti inflasi yang terkendali, resiliensi ekonomi paska COVID-19, Purchasing Manager Index (PMI) dan Customer Price Index (CPI) yang terus meningkat dan aspek lainnya.
Salah satu negara dengan arus investasi asing terbesar di Indonesia yaitu Tiongkok, yang dikenal sebagai raksasa ekonomi baru, merupakan negara investor asing terbesar di Indonesia, setelah perusahaan dari Singapura. Sebagai catatan, perusahaan Singapura yang berinvestasi di Indonesia banyak yang merupakan entitas anak dari Perusahaan Tiongkok. Berbagai proyek strategis yang dikembangkan hingga mencapai 6.000 proyek di kuartal 1 tahun 2023 yaitu diantaranya pada sektor infrastruktur, pertambangan dan ekonomi digital.
Mendukung pertumbuhan investasi Tiongkok di Indonesia, diperlukan peran penting dari berbagai sektor dalam keberhasilan pendirian usaha sektor terkait. Sektor perbankan diyakini sebagai salah satu sektor krusial, dimana perusahaan perbankan menjadi salah satu alternatif pendanaan untuk proyek-proyek investasi besar di Indonesia. Selain itu, sektor logistik juga termasuk sektor krusial lain dalam mendukung rantai pasok atas kebutuhan proyek secara efektif dan efisien.
Sektor perbankan dapat membantu investasi asing, khususnya Tiongkok dari sisi pendanaan maupun efektivitas dan efisiensi. Berbagai alternatif pendanaan yang dapat dimanfaatkan yaitu Cross Border Direct Loan dan E-supply Chain Finance. Cross Border Loan memungkinkan investor Tiongkok, yang mendirikan usaha di Indonesia, mendapatkan pendanaan secara efektif dan efisien dari Local Currency Settlement (LCS), yaitu penyelesaian transaksi dalam mata uang Rupiah dan Yuan oleh bank yang ditunjuk sebagai Cross Currency Dealer (Appointed Cross Currency Dealer, ACCD).
Sedangkan E-supply Chain Finance memungkinkan perusahaan industri hulu dan hilir dalam rantai pasok untuk menerima pinjaman secara daring, yang melakukan transaksi dengan perusahaan utama. Layanan ini memberikan kenyamanan dalam transaksi dan jaminan kredibilitas dari perusahaan utama atas pembayaran terkait.
Keseluruhan pendanaan tersebut disediakan dan difasilitasi oleh Bank ICBC Indonesia. ICBC sendiri melihat peluang untuk melayani investasi strategis ke Indonesia dan memutuskan untuk membuka cabang lintas negara di Indonesia, melalui skema akuisisi pertama kali. Kesiapan ini didukung oleh layanan Global Cash Management (GCM), yang memungkinkan perusahaan mulitnasional untuk melakukan transaksi melalui Bank ICBC Indonesia.
Selain itu Bank ICBC Indonesia juga memberikan layanan Virtual Account yang memudahkan perusahaan dalam pencatatan ketika menerima pembayaran dari pelanggan. Bank ICBC Indonesia juga memfasilitasi nasabah dengan kartu debit tiga mata uang (IDR, CNY dan USD), yang memberikan kemudahan dalam bertransaksi bagi individu dengan mobilitas tinggi.
Dari sisi logistik, pemerintah turut mendukung investasi asing masuk ke Indonesia melalui peresmian Pusat Logistik Berikat (PLB) pada tahun 2016. Tujuan peresmian tersebut yaitu sebagai solusi bagi perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan, khususnya perdagangan internasional yang melibatkan skema ekspor dan impor untuk memperoleh efisiensi logistik nasional. Peresmian ini juga sejalan dengan visi Indonesia, yaitu untuk menjadi poros logistik di Asia Pasifik.
PLB memungkinkan efisiensi biaya logistik bagi pelaku usaha di Indonesia, termasuk biaya detention, demurrage dan port of charges. Dalam proses logistik, terdapat biaya tambahan bagi perusahaan jika pengemasan, pembongkaran dan pembukaan peti kemas melewati jangka waktu yang ditentukan oleh penyedia jasa logistik. Seringkali biaya ini yang menyebabkan tingginya biaya logistik suatu perusahaan. Dengan pemanfaatan PLB, perusahaan dapat melakukan penyimpanan barang di gudang dengan jangka waktu paling lama 3 tahun, sehingga memungkinkan penghematan biaya logistik mencapai 27%.
Selain dari sisi efisiensi biaya, pemanfaatan PLB juga memungkinkan perusahaan untuk memiliki pengelolaan arus kas yang lebih baik. Secara umum, barang yang diimpor dan sudah sampai di Indonesia diasumsikan bahwa barang tersebut telah berpindah dari negara asal, sehingga perusahaan perlu mengurus perizinan, pembayaran bea masuk, dan pajak terkait dengan segera. Melalui pemanfaatan PLB, barang yang disimpan dalam gudang PLB dianggap sebagai barang yang masih berada di negara asal, sehingga perusahaan dapat melakukan pengurusan bea masuk dan pajak terkait seiring dengan pengurusan barang di PLB tersebut.
Pemanfaatan PLB memberikan fleksibilitas bagi perusahaan dalam menjalankan aktivitas perdagangan internasional. PLB memungkinkan perusahaan untuk melakukan kombinasi ekspor atas barang yang diterima dari berbagai pelaku usaha, baik nasional maupun internasional, dan perbaikan sederhana yang diperlukan sebelum pengiriman ke pihak tertuju. Selain itu barang yang telah masuk di PLB juga terlepas dari risiko perubahan regulasi, sehingga mengurangi risiko ketidakpastian.
Peran PLB sebagai integrasi rantai pasokan dalam logistik di Indonesia ini diuraikan oleh Utami Prasetiawati, selaku ketua dari Perkumpulan Pusat Logistik Berikat Indonesia (PPLBI). Pemaparan ini mengungkapkan pentingnya investasi asing didukung dengan sistem logistik nasional yang saat ini sedang dalam tahap mendukung sistem logistik yang efektif dan efisien. Termasuk penghindaran dari biaya tidak transparan yang mungkin timbul dalam sebuah lingkungan geografis tertentu.
Dengan pengalaman memimpin perusahaan yang berfokus pada layanan Rantai Nilai Terintegrasi dan Logistik Bernilai Tambah, PT Transcon Indonesia, materi proses logistik di Indonesia menjadi jauh lebih sederhana untuk dipahami. Ketua Utami membagikan pengalamannya ketika membantu permasalahan logistik dan proyek milik investor-investor dalam industri terkait dengan energi terbarukan, pertambangan, konstruksi, infrastruktur dan industri unik lain yang memiliki karakteristik berbeda.
Selain Direktur Liu Hongbo dan Ketua Utami, konferensi internasional ini menghadirkan mantan Menteri Keuangan Republik Indonesia Prof. Bambang P.S. Brodjonegoro dan Ketua SW International Zhang Ke sebagai pembicara kunci. Pembukaan IC3 Indonesia 2023 dimulai dari sambutan Kepala Cabang SW Indonesia di Surabaya Ronny Budisantoso, lalu ditutup dengan diskusi panel yang dipandu oleh Partner Pengembangan Bisnis Internasional SW Internasional Leanne Liang dan Pimpinan Partner Pajak SW Indonesia Meliana Djajakarto.
Pembicara panel di atas panggung konferensi adalah perwakilan manajemen puncak dari perusahaan-perusahaan Tiongkok di Indonesia. Hadir sebagai pembicara pada diskusi panel adalah pimpinan dari Bank of China, perusahaan semen, dan perusahaan baja terbesar Tiongkok. Hal ini merupakan wujud komitmen SW Indonesia untuk mendukung perkembangan dan pertumbuhan perusahaan-perusahaan Tiongkok. Dengan dukungan SW International dan SW China, Konferensi Internasional Perusahaan-Perusahaan Tiongkok di Indonesia (IC3 Indonesia) akan menjadi agenda tahunan rutin di tahun-tahun mendatang.